Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

Level of Product

Konsep level of product ini dapat diimplementasikan kedalam produk jasa. Salah satu contoh perusahaan yang menghasilkan produk jasa adalah hotel. Core productnya bisa ita gambarkan dengan tujuan tamu yang ingin menginap dihotel mencari tempat beristirahat karena sedang berada jauh dari rumah. Actual productnya merupakan tamu yang akan mencari hotel sesuai dengan kelasnya masing-masing. Hotel yang telah memiliki brand yang baik akan dapat dengan mudah menarik tamu untuk datang karena yang pertama dilihat dari tamu biasanya adalah brand dari sebuah hotel. Augmented productnya adalah pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel kepada tamu. Dimana tamu dapat menikmati segala fasilitas yang disediakan oleh hotel dan dilayani dengan sepenuh hati. Tingkat kepuasan tamu, tingkat ekspetasi tamu yang terpenuhi atau terlampaui, permasalahan yang dihadapi selama menginap adalah hal-hal yang perlu dipertanggungjawabkan oleh hotel atas tamu yang menginap.

Level of Product

Levels of product dapat diidentifikasi menjadi 3 bagian, setiap level-nya menambah nilai pelanggan   Core Customer Value Hal yang menjadi faktor tamu membeli sebuah produk yang merupakan gambaran tentang nilai dan manfaat dari produk yang dihasilkan. Actual Product Merupakan produk yang telah dihasilkan yang melibatkan pengembangan fitur produk, desain, tingkat kualitas, nama merek serta kemasan. Augmented Product Menawarkan layanan dan manfaat tambahan kepada konsumen/tamu setelah produk tersebut dibeli. Dapat berupa garansi, after-sale service, product support serta instruksi tentang cara penggunaan produk dan lain sebagainya. Suatu produk harus memiliki konsep levels of product karena sebenarnya produk itu lebih dari apa yang sebenarnya kita lihat ketika telah membelinya. 3 tingkatan yang telah dijelaskan diatas terlibat dalam proses pembelian apapun. Ini juga berarti bahwa ketika pamasar mengembangkan produk, yang pertama harus dilakukan ...

Inseparability

3 strategi yang bisa dilakukan oleh hotel dikarenakan karakteristik inseparability: Memperketat proses screening pada saat proses recruitment pegawai. Produk jasa hotel yang langsung berhubungan dengan tamu akan menjadi identitas dan penentuan kualitas sebuah hotel di mata tamu. Hotel harus memilih orang-orang yang memiliki attitude dan personal appearance yang baik serta orang yang kompeten di bidangnya. Membuat standard operational procedure yang baik dan memberikan pelatihan khusus untuk pegawai secara berkala demi meningkatkan kualitas pelayanan terhadap tamu. Memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh tamu tanpa memandang status sosial yang mereka miliki dibelakangnya.

Variability

Pelayanan yang dimiliki hotel sangat beragam dan sulit dikendalikan. Hal ini disebabkan karena pelayanan bergantung kepada siapa yang menyediakan layanan serta kapan, dimana dan bagaimana mereka disediakan. Seorang tamu mungkin dapat menyukai sebuah hotel atau restoran dikarenakan pelayanan yang diberikan kepadanya, namun apabila pelayan yang biasa melayaninya tersebut pindah ke perusahaan lain, tamu tersebut mungkin saja lebih memilih untuk datang ke perusahaan lain tersebut. Yang harus dilakukan oleh hotel untuk mengatasi karakteristik ini adalah membuat standard operational procedure (SOP), melakukan monitor tingkat kepuasan tamu hotel, serta memberikan motivasi dan pelatihan kepada staff hotel.

Perishability

Salah satu karakteristik utama dalam pelayanan adalah bahwa layanan tersebut tidak dapat disimpan untuk digunakan atau dijual kembali dikemudian hari (tidak tahan lama). Kesempatan dalam menjual kamar hotel dalam 1 waktu tertentu jika terlewatkan tentunya akan menjadi “rusak”. Hal ini tentunya berpengaruh kepada revenue hotel, untuk memaksimalkan revenue kamar hotel adalah: Menerapkan sistem dynamic price, perubahan harga kamar sesuai dengan jumlah tingkat hunian kamar (occupancy). Pada saat low season, hotel dapat menerapkan harga yang rendah untuk meningkatkan occupancy hotel, sebaliknya pada saat high season hotel menerapkan harga yang tinggi untuk memaksimalkan occupancy hotel tersebut. Memberikan penawaran harga special untuk perusahaan atau pemerintahan, sumber tamu hotel sebagian berasal dari perusahaan dan pemerintahan. Banyaknya permintaan kamar hotel dari Lembaga tersebut menjadi faktor utama bagi hotel untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik. Menciptakan paket pr...

Intangibility

Intangibility berarti tidak berwujud, contohnya adalah pelayanan kepada tamu. Tidak seperti produk fisik, pelayanan tidak dapat dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar atau dicium sebelum tamu membeli pelayanan tersebut atau dengan kata lain, tamu akan mengalami kesulitan dalam mengevaluasi kualitasnya. Produk hotel termasuk dalam karakteristik intangibility karena hotel lebih banyak menawarkan produk jasa untuk konsumennya dan produk jasa tersebutlah yang lebih banyak dinilai konsumen untuk dijadikan feedback ketika mereka merasakan jasa yang diberikan dari hotel tersebut. Selain itu konsumen dapat dikatakan membeli jasa dari produk hotel ketika mereka sudah mulai memasuki wilayah hotel tersebut, dimulai dari mereka melakukan reservasi kamar, memasuki lobby, memulai check in, bermalam dihotel tersebut sampai mereka check out dan keluar dari area hotel.